Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2022

Menulis Buku Mayor dalam Dua Minggu, Siapa Takut? Siapa Mau?

Gambar
  Pertemuan ke -7 31 Januari 2022 RESUME 7   Menulis Buku Mayor dalam Dua Minggu                      Siapa Takut?  Siapa Mau? "Isi kertasmu dengan napas hatimu." - William Wordsworth Lembaran kosong yang dahulu tiada bekas, kini sudah mulai tersenyum. Mengikat hati untuk mengurai rasa dalam guratan tinta walau masih belum bermakna. Romantika hidup yang tak pernah redup. Menari ditemani dua jagoan, walau terkadang mengusik gerakan yang kurang berirama. Dan malam ini tarian dan gerakan berona. Suara hati, nyanyian malam mengusik   untuk mulai berbicara.               Apa itu penerbit Mayor? Kata yang pernah terdengar tetapi   belum menjadi daya tarik. Itulah, saya beberapa bulan yang lalu. Jangankan membayangkan buku tembus ke penerbit Mayor, tertarik menulis saja masih harus perlu rangsangan. Setelah beberapa buku antalogi dan 1 buku tunggal sudah dimiliki baru mulai bergairah untuk menulis. Dan kini gairah kian meningkat setelah 7 kali pertemuan di kelas menuli

Ukiran Indah MICHIKO DENIM

Gambar
                                         Ukiran Indah MICHIKO DENIM                                                  Karya Menik DA   Mentari mengobarkan raga Kala kuteduhkan tubuh ini Pada batang yang hampir keronta Terlintas sosok pemuda dengan minuman segarnya Tergenggam pada jari-jarinya yang kokoh          Kian terasa kering kerongkongan          Mendengar tegukan air segar           seolah memanggil menyeret tangan ini          Tuk merogoh kantung celana usangku          Kosong tipis          Bagaimana bisa aku meneguknya           Seolah hasrat sirna tercekat ketidakmampuanku Kembali kumenatap gerobak kehidupan Ntah milik siapa Pemuda yang terlihat sosoknya telah menghilang Meredam pandangan hasrat hausku           Namun          Siapa dia sosok senja tepat di depanku          Yang sedari tadi duduk seolah berteman             Dengan kehidupan           Diakah pemilik gerok minuman? Kini dia berdiri di atas kaki tuanya Bungkuka