Mengatasi Writer's Block
Pertemuan ke-8
2 Pebruari 2022
Materi : Mengatasi Writer's Block
Narasumber : Ditta Widya Utami, S.Pd .Gr
Moderator : Widya Setyaningsih.
Virus WB Enyahlah
“Mah, mah, mamah………!
Setiap saat, teriak penghias imajinasi yang melalangbuana hingga tak tahu sampai mana dan di mana harus bertengger. “Mamah kok diam-diam, diam-diam ‘bae’ bengong-bengong sih” itulah komentar Lintang yang hampir sama kalimatnya.
Momen seperti itu setiap saat terjadi ketika saya mau menulis. Terkadang tanpa bisa dicegah sekali duduk, sambil menunggu air mendidih, jadilah sebuah puisi, atau beberapa bait pantun. Saat posisi diri tidak dikondisikan untuk menulis, namun tulisan itu muncul, bahkan mengalir begitu saja. Akan tetapi, jika diri merasa percaya diri, posisi duduk berteman laptop, atau lembaran kertas, harapan kosonglah yang dihadapi. Jangankan tulisan, mau nulis apa tidak tahu. Walau kadang tema sudah ada, mau memulai bingung.
Adakalanya ada kejadian yang sangat menyesakkan dada, sesuatu yang bukan untuk dijadikan tulisan, tetapi mengalir begitu saja memenuhi note HP. Berbeda halnya, jika harus mulai menulis narasi, cerpen, essai atau yang lain, mandeg seakan terkunci idenya.
Beberapa kali OmJay mengshare foto di grup kalas belajar menulis, dan mengharap untuk menuliskan berdasarkan foto tersebut. Hasrat seketika muncul dengan berbagai gaya ataupun jenis tulisan yang disukai, dengan daya khayal tingkat tinggi, akhirnya tulisanpun jadi
Apakah kejadian itu writer block?
Itukah yang dimaksud writer block?
Malam ini, pertemuan ke-8 materi tentang “ Mengatasi Writer Block”. Narasumber muda, bertalenta, berprestasi, seorang ibu muda yang cantik Ditta Widya Utami, S.Pd .Gr didampingi moderator cantik Widya Setyaningsih. Beberapa contoh pembahasan materi yang disampaikan narsum, menunjukan bahwa yang saya alami sebagai pembuka tulisan ini, berarti termasuk writer block. Sebelum berlanjut menyampaikan hasil menyimak, menengok dulu profil narsum.
Tengok dulu pestasi narsum
Ada beberapa buku solo seperti Precious (2017-2019), a novel 12 chapter, Mengapa Tak Kau Tanyakan Saja (2019), Djogja Backpacker (2019), Buku "Lelaki di Ladang Tebu" (2020), Buku "Membongkar Rahasia Menulis" (2021), kumpulan tulisan selama mengikuti lomba blog PGRI bulan Februaari Buku "Sepenggal Kisah Corona : Memoar Perjalanan Hidup Selama Satu Tahun Pandemi" (2021)
Buku karya bersama seperti
Jejak Langkah Guru Subang (2019) - kumpulan best practice, MGMP IPA Subang
Guru di Ladang Ilmu (2019) - kumpulan cerpen karya guru, Komunitas Pengajar Penulis Jawa Barat (KPPJB), Sepenggal Kisah di Ruang Cipta Pentigraf (2020) – KPPJB , Dari Mata Air Hingga Muara (2020) - Literasi Subang Bihari dan Berwibawa (Lisangbihwa), Pelangi Jiwa (2020) - kumpulan kisah inspiratif, Pena Digital Guru Milenial (2020) - kisah para guru blogger, PGRI, Menyongsong Era Baru Pendidikan (2020) - bersama Prof. Eko Indrajit dan lain-lain
Beberapa prestasi juga pernah diraih beliau, seperti berikut,
Peraih Parasamya Susastra Nugraha (100 Guru Penulis Jawa Barat) – 2020, Peraih Parasamya Suratma Nugraha (Penggerak literasi) – 2020, Penghargaan dari Dinas Kearsipan dan Perpustakaan (Disarpus) Kab. Subang sebagai donatur buku – 2020, Penghargaan Bupati Subang (2020) diusulkan Disdikbud Kab. Subang, diberikan saat HUT PGRI dan Korpr, Penghargaan Bupati Subang (2021) diusulkan Disarpus Kab. Subang, disampaikan saat HUT Subang, Penghargaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Subang (2021) untuk guru berprestasi disampaikan saat Hardiknas
Kecuali prestasi di atas, dalam usia yang masih sangat muda sudah berpengalaman keikutsertaan pada komunitas literasi, maupun pendidikan.
Ada sebuah kisah yang bisa cerna dan kita resapi dari narsum yaitu tetang sebuah kesalahan
Bahwa salah sangat luas, bisa dalam berbagai hal, Berbagai bidang, berbagai profesi, berbagai usia.
Ada sebuah pernyataan yang selau beliau ingat dan menjadi kekuatan
"... apa yg terjadi bisa jadi pembelajaran untuk melangkah ke depan. (Kesalahan yang kita lakukan adalah) bukti kita bukan manusia sempurna. Belajar dari kesalahan itu akan jauh lebih baik dari pada merasa benar sendiri ..."
Writer’s block sangat dekat dengan kita, setiap penulis, tidak pandang bulu, pernah, dan sering mengalaminya. Ada akibat pasti didahului penyebab. Setiap penyakit pasti ada obatnya, walau lambat atau cepat menemuinya, kecuali kematian.
Agar bisa mengatasi writer's block, langkah pertama yang harus kita lakukan adalah mengetahui penyebabnya. Itu salah satu obat mengatasi saat writer’s block.
Adapun penyebab yang dihadapi/dialami seseorang sehingga menyebabkan ia terkena virus WB ini, yaitu
1. 1. Mencoba metode/topik baru dalam menulis
Contoh sederhana dari hal ini bisa dikaitkan dengan minat menulis kita. Pengalaman saya, setelah beberapa menulis pantun, puisi, jika akan memulai menulis narasi agak lambat, apalagi jika akan menulis essay ataupun artikel.
Atau sebaliknya saya sedang senang menulis cerpen. Maka, ketika saya mencoba menulis puisi, bisa lambat kemampuan berimajinasi , memilih diksi yang padat makna hingga jadi puisi.
Mengapa?
Karena setiap jenis sastra mempunyai karakteritis yang berbeda, seperti halnya puisi dengan cerpen, maupun artikel, opini.
2. 2. Stress, Lelah Fisik/Mental
Bisa terjaaadi karena tekanan pekerjaan sehingga membuat kita stress. Membuat kita lelah fisik maupun mental. Kenapa? Tubuh kita bukan robot.
Bagaimana cara mengatasi jika kondisi kita seperti ini? Satu jawaban beristirahat sejenak. Istirahat dalam arti luas, bisa melakukan hobby, berkebun, memasak ,travelling
Kita perlu memanjakan diri kita sejenak, ke salon tak ada salahnya agar kita fresh.
3. 3. Perfeksionis
Perfeksionis itu bahaya. Perfeksionis itu bisa menghilangkan kreativitas.
Karena rasa ingin sempurna bisa membawa kita memiliki pemikiran yang negatif .
Untuk mengatasi semua itu menulislah setiap hari dan buktikan apa yang terjadi. Kebiasaan hingga menjadi pembiasaan, jadilah penggerak jangan selalu menunggu digerakkan.
“Insyaallah tulisan kita akan menemukan takdirnya (pada pembaca)."
Hal penting perlu diingat yaitu jangan takut dengan kesalahan.
Bahwa kesalahan itu bukti bahwa kita bukan manusia yang sempurna. Dari kesalahan kita juga bisa belajar. Dari kesalahan kita juga kan berusaha menuju perbaikan, motivasi diri
Writer’S block sangan dekat dengan diri, penyebabpun diri sendiri, obat yaitu munculnya ide, juga ada di dekat diri, di sekitar kita. Berikut contoh
1. Gunakan cara Omjay yaitu buat tulisan dari foto. Silakan cari foto apa pun. Yang paling berkesan boleh. Mau foto mantan yang kini jadi suami juga boleh. Tulis apa pun yang berhubungan dengan foto itu.
2. Tidak hanya foto . Coba dengar musik, lantunan ayat suci, lihat sekeliling. Percayalah. Bahkan dari jemuran pun bisa muncul ide.
Niatkan kuat-kuat dalam hati.
Aku ingin menulis 1000 buku, dalam waktu 1000 tahun, meskipun 1000 rintangan silih ganti menghadang
Keren bun.. Lengkap👍
BalasHapusterimaksih MBak Rini
HapusAsyik Bun...WB memang meresahkan...lanjut Bun.
BalasHapusResume yang singkat padat jelas dan rapih....mantap
BalasHapuskuhanyut dalam resume karyamu. sungguh kuterlena
Terimaksih..kuterlena...
HapusSelalu tampil beda bunda Menik
BalasHapusTerimaksih Mbak Ovi
HapusPenyajian yang berbeda bunda
BalasHapusSesuai hati nurani, terimaksih mbak
HapusMantap bun..
BalasHapusDitunggu kritik dan saran nya bun
https://yandrinovitasari.blogspot.com/2022/02/fenomena-writers-block-bagi-penulis.html?m=1
terimaksih
BalasHapusTerimaksih mbak, saya kunjungi mbak juga ya
BalasHapus