Mengelola Majalah Sekolah
Pelatihan
Kelas Belajar Menulis PGRI Gelombang 23 dan 24
Pertemuan ke-12
Jumat 11 Februari 2022
Materi : Mengelola Majalah Sekolah
Narasumber : Widya
Setianingsih, S.Ag
Moderator :
Maesaroh
Mengelola Majalah Sekolah
Membaca judul materi pelatihan malam ini membuat hati penasaran. Ingin segera menyimak sampai selesai. Berusaha untuk bertahan membaca chat-chat materi yang sungguh menarik dan bermanfaat, rupanya keingginan masih kurang sejalan dengan kondisi tubuh yang masih belum stabil. Tepat memasuki sesi pertanyaan, akhirnya menyerah dengan mual, pusing pasca demam. Demi kesehatan harus istirahat sekalian menemani si balita tidur.
Pembuka materi yang disampaikan moderator cantik Maydearly, terasa dalam buaian mimpi di tengah
samodra kata yang penuh makna, mangalunkan asa merenda indah.
Sang waktu terlalu cepat menarik
pelatuknya, mengitari hari demi hari, mengantarkan senja menuju buana nan
gulita. Menapaki sejengkal episode tentang bait ilmu untuk menciptakan taman
pengetahuan yang menawan. Sejatinya setiap peserta dikelas ini adalah mutiara
dengan busur pena yang siap merangkai notasi nada, mengukir frasa lewat tinta yang berdenyut di ujung pena maya
agar menjadi sebuah karya. Manakala sudah tiada, pena itu menjadi jembatan
kenangan yang tetap hangat sepanjang zaman. Maesaroh
Moderator Maesaroh yang bukan hanya sahabat tetapi, motivator, dan mentor yang mendampingi karya solo perdana narasumber Widya Setianingsih yang berjudul Laras laras Makna dalam Puisi.
Ibu Widya
Setianingsih, asli Arema arek Malang Jawa Timur, mengajar di sekolah Madrasah
Ibtidaiyah Khadijah Malang. Alamat blog https://widyabisma.blogspot.com
Beliau sebagai
narasumber perdana di kelas menulis angkatan 23 dan 24 dengan
Materi Mengelola Majalah Sekolah pada
pelatihan belajar menulis PGRI ini.
Beliau juga peserta menulis angkatan kemarin, angkatan 21. Menurut
beliau, ibaratnya baru anak kemarin sore
yang tiba-tiba di panggil maju di depan kelas untuk berbicara. Pengalaman
beliau mengelola majalah sekolah selama 10 tahun, menjabat sebagai Pimpinan Redaksi Majalah
Sekolah
Sebelum membuat majalah sekolah, harus tahu apa saja dapur dari majalah
itu. Ibaratnya mau memasak kita harus
tahu resep, bahan, yang akan kita gunakan untuk meramu masakan agar tidak salah
resep. Jadi diawal harus tahu apa itu
definisi majalah, isi, penyusunan dan sebagainya.
SELUK
BELUK MAJALAH
Menurut
KBBI, majalah terbitan berkala yang isinya meliputi berbagai liputan
jurnalistik, pandangan tentang topik aktual yang patut diketahui pembaca.
Menurut Waktunya
Berdasarkan
Waktu penerbitannya, majalah dibedakan atas:
a.
majalah bulanan,
b.
tengah
bulanan,
c. mingguan, dan sebagainya’.
Menurut Isinya dibedakan
Menurut
pengkhususan isinya dibedakan atas
a. majalah berita,
b. anak-anak,
c. wanita,
d. remaja,
e. olahraga,
f.
sastra,
g. pengetahuan tertentu, dan sebagainya;
Profil sekolah Bu Widya
Setyaningsih
MI Khadijah,
sebuah sekolah swasta Islam yang berada di pusat kota Malang.
Sejarah majalah Kharisma.
Karena
seperti berjuang, diawal tentu sangat berat. Tapi sejalan waktu akan menemukan
tujuan. Saat awal berdiri majalah, crewnya hanya 2 orang. Bu Widya dan seorang
teman
Sejarah
singkat Kharisma,
Usia majalah
sekolah kurang lebih 13 tahunan. Majalah
Kharisma lahir sejak tahun 2007.
Pada tahun 2008 sempat vakum selama dua tahun. Kemudian pada tahun 2010 terbit
lagi dengan title Kharisma reborn.
Mengapa reborn?
Karena Kharisma terbit dengan penampilan yang baru. Saat pertama kali terbit. tentu
tampilan dan isinya tidak seperti saat ini.
Tampilan
Kharisma sangat sederhana sekali. Hanya berukuran 21 cm x 16 cm (separuh
folio). Itupun tidak dicetak. Hanya di fotokopi hitam putih. Artikelnya pun
belum beragam dan masih sederhana sekali. Kemudian lahir kembali dengan
tampilan lebih menarik, keren, dicetak,
berwarna, hard cover dan isinya lebih beragam. Walaupun halamannya waktu
itu hanya ada 20 an halaman.
Langkah Langkah Menerbitkan Majalah
Sekolah
1. Menyatukan ide dan gagasan. Mencari teman-teman yang
memiliki jiwa literasi dan organisasi. Membentuk susunan redaksi majalah.
2. Mengajukan Proposal.
Membuat proposal meliputi latar belakang, tujuan, susunan
redaksi, anggaran dana dsbnya.
3. Membuat rancangan majalah. Menentukan nama majalah, isi
berita, pendanaan
4. Mencari rekanan pendukung. Percetakan, sponsor
5. Langkah
selanjutnya setelah proposal disetujui adalah menyusun redaksi majalah sekolah.
Carilah
guru-guru yang mau dan bersedia belajar untuk menjadi crewnya.
Sama dengan
susunan redaksi majalah secara umum. Hanya saja lebih ramping. Dan
beranggotakan dewan guru.
Susunan Redaksi Majalah Sekolah
1. Penasehat : Dari Yayasan
Sekolah/Komite Sekolah
Tugasnya:
Memberikan segala pertimbangan terhadap segenap crew tentang majalah sekolah
2. Penanggung Jawab : Yaitu Kepala Sekolah
Tugasnya :
Bertanggung jawab atas keseluruhan jalannya penerbitan pers, baik ke dalam
maupun ke luar. Ia dapat melimpahkan pertanggungjawabannya kepada Pemimpin
Redaksi sepanjang menyangkut isi penerbitan (redaksional)
3. Pimpinan redaksi : Dari Guru yang ditunjuk. Pemimpin
Redaksi (Editor in Chief) bertanggung jawab terhadap mekanisme dan aktivitas
kerja keredaksian sehari-hari. Ia harus mengawasi isi seluruh rubrik media
massa yang dipimpinnya.
4. Editor
Tugasnya:
Bertanggung jawab swa sunting tulisan,
proofreading dan mengedit semua tulisan
Apa sih anfaat majalah sekolah itu?
Pertama, bisa
mengenalkan sekolah ke masyarakat luas,
kedua segala informasi bisa terorganisir dengan baik.
Ketiga, menjadi
brand yang baik buat sekolah.
Tiga manfaat di atas belum cukup masih ada beberapa manfaat
penting berikut ini.
1. Sebagai sarana komunikasi sekolah dengan walimurid, dan
siswa
2. Media komunikatif sekolah yang berisi berita-berita
sekolah, informasi, pengetahuan dan hiburan.
3. Wadah kreativitas guru dan siswa dalam berkarya (menulis,
menggambar dll)
4. Sarana publikasi sekolah di masyarakat
5. Menjadi Kebanggaan sekolah dan menambah nilai plus
sekolah terutama saat akreditasi.
Yang kelima ini
bisa menjadikan sekolah kita terakreditasi dengan nilai A
Hal-hal yang perlu diperhatikan saat
membuat majalah sekolah.
1. Membuat nama majalah.
a. Buatlah nama yang unik, menarik dan mudah
diingat.
b. Bisa juga membuat nama majalah berupa
singkatan nama sekolah, atau kata-kata yang menginspirasi.
Contoh : SMART,
MUTUALISTA, KONTAK, CAHAYA.
KHARISMA
singkatan dari Khadijah Is My Inspiration.
2. Menentukan artikel yang akan
ditampilkan.
1. Visi
Misi Sekolah : Visi, misi sekolah masing-masing dituliskan di hal 2.
2. Salam Redaksi : Kata sapaan pimred pada
pembaca, menyampaikan isi majalah secara singkat, tema
majalah, kondisi teraktual saat itu.
3. Berita Sekolah : Kegiatan-kegiatan
sekolah, misalnya peringatan PHBI-PHBN
Alamat, Visi dan misi sekolah
dicantumkan di halaman 2. Jika menginginkan memasang foto crew majalah bisa juga di letakkan di halaman
Diperlukan kreativitas dari guru agar menu sajian majalah
lebih beragam.
Misalnya artikel cergam , kita cari
siswa atau guru yang pintar menggambar.
Cergam Kharisma, bercerita tentang
tokoh Kaka dan Risma.
Karya siswa bisa terwadahi disini,
misal berupa puisi, cerpen, dan karya kerajinan siswa (ketrampilan KI 4)
Artikel tambahan do you Know. Yang
memuat pengetahuan umum untuk siswa. Disajikan dalam 2 bahasa yaitu bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia.
Belajar bahasa, disajikan dalam
bahasa Inggris, Arab dan Indonesia. Sebaiknya kosa katanya berganti ganti sesuai dengan tema majalah.
Dan untuk menarik minat pembaca bisa kita
buat Kuiz berhadiah, bisa berupa TTS, tebak gambar d sesuai jenjang usia
pembaca
3. Mengajukan ISSBN.
Agar majalah kita memiliki hak paten,
maka Mengajukan ISSBN sangatlah penting. Kita bisa menghubungi penerbit untuk
membantu kita mendapatkan ISSBN.
Carilah tema
dari hal yang lagi booming atau ngetrend di lingkungan sekolah dan masyarakat.
Isue-isue keseharian yang sedang booming di lingkungan sekolah dan masyarakat
bisa kita gunakan sebagai tema. Misalnya :
👉🏻 Tetap Berprestasi di Masa Pandemi.
👉 Semakin Berilmu Semakin Berakhlak
👉
Lets go green
👉 Raih Mimpi Setinggi Bintang
👉🏻 Hold Your Star
4. Menentukan Bahasa yang dipakai
dalam majalah.
Sebelum
menentukan bahasa yang akan kita pakai, kita harus mengetahui sasaran pasar
kita yakni siswa-siswi kita dan walimurid.
Saran :
✍️Gunakan bahasa yang mudah dimengerti
anak-anak.
✍️Tidak
menggunakan bahasa terlalu formal/kaku.
✍️Gunakan
bahasa keseharian dan pergaulan.
✍Selipkan bahasa-bahasa gaul yang lagi
ngetrend (asalkan harus sopan)
Misalnya hay gaess, hai sobat (sapaan untuk para pembaca)
👉Gunakan bahasa komunikatif sehingga
seolah-olah kita sedang berbincang dengan pembaca.
5. Cover dan Layout Menarik.
✍️Fungsi dari cover majalah adalah
a. untuk melindungi isi majalah.
b. ✍️Mencerminkan tema dan isi majalah. Karena itu tampilan cover
harus menarik pembaca.
Hal yang
perlu diperhatikan dalam Layout dan tata letak majalah.
✍️Dibuat sesuai tema dan tingkatan
usia pembaca (SD, SMP, SMA).
✍️Praktis, simple, menarik dan memuat
seluruh artikel dengan penataan padat tapi tidak sumpek.
✍️Carilah guru yang berkompeten di IT
sebagai tenaga layout dengan menggunakan aplikasi Corel.
Untuk cetak
majalah tidak semuanya kita cetak warna, hal ini untuk menekan budget agat
tidak terlalu tinggi. Bisa 8 halaman saja yang di cetak warna, yang lainnya
cukup hitam putih saja.
Darimana
pembiayaan majalah sekolah?
Cetak nya?
Apakah ada
Honorarium crew? Tentu ada,
6. Pembiayaan.
Pembiayaan
digunakan untuk:
1. Biaya
cetak majalah
2. Membayar
HR crew
3. Pembelian
hadiah kuiz dll
Pembiayaan cetak majalah bisa di bagi menjadi
tiga
1. Murni
dari siswa: Siswa membeli majalah (dimasukkan di daftar ulang atau SPP)
2. BOSDA
Pembiayaan
majalah bisa diambilkan dari dana BOSDA dengan kode rekening biaya
cetak/penggandaan dan membayar honorarium.
3. Sponsor.
Bisa dengan
menggandeng walimurid yang ingin
beriklan tentang usahanya dengan memasang iklan tersebut di majalah.
7. Percetakan.
Tidak bisa dipungkiri percetakan merupakan
faktor penting adanya majalah secara fisik.
Akan tetapi
bila tidak memungkinkan majalah dicetak karena beberapa hal misalnya pendanaan,
situasi tidak bisa tatap muka karena pandemi maka majalah bisa juga disampaikan
dalam bentuk online. Misalnya dishare dalam bentuk PDF melalui WhatsAp, Web sekolah,
IG, Facebook dan lainnnya. Bisa juga melalui aplikasi flipbook atau photoshop.
8. Upgrade Ilmu Secara Kontinue.
Agar majalah
selalu Uptodate maka harus ada jadwal untuk mengupgrade ilmu bagi para crew.
Misalnya
pelatihan menulis, pelatihan aplikasi Corel,Photoshop untuk layout dll dengan
memberdayakan teman sejawat atau mendatangkan narasumber ahli.
9. Pupuk Kekompakan Team.
Ibaratnya
tubuh maka crew majalah adalah bagian team yang memiliki tugas SAMA PENTING
nya. Oleh karena itu team harus solid, terus pupuk kekompakan team. Saling
mendukung dan mengisi kekurangan satu sama lain adalah kunci langgengnya sebuah
team.
Seperti kata Kinan ini adalah mimpi
saya, mimpi yang menjadi nyata.
ITS MY DREAM.
Asiiik jos mantap bundaa
BalasHapusAlhamdulillah.. Msh bisa joss
HapusGood job bun.. semangat💪💪
BalasHapusTerimakasih saudaraku insyaallah semangat
HapusKeren...semngat Bun
BalasHapusMakasih Mbak insyaallah semangat
HapusMantap ,Bu Menik resumenya ,Top bgt
BalasHapusTerimakasih mbak Maryati.. Bljr msh
HapusKomplit Bund.
BalasHapusNggeh sekalian biar gk kurang
HapusTernyata urgen ya peranan majalah sekolah, bisa meningkatkan nilai akreditasi. Suatu informasi dan pengetahuan nih
BalasHapusPenulisnya berwawasan
Betul, andai bisa mengelola majalah sekolah alangkah senangnya
BalasHapusKeren yok.. Yok.. Semangatss melajuuu
BalasHapusKerennnn.....andai bisa mengelola majalah sekolah
BalasHapus