Menulis Buku Terbaik Perpusnas

PELATIHAN BELAJAR MENULIS PGRI

Pertemuan ke-14, Gelombang 23 dan 24

Rabu, 16 Januari 2022 

Materi               : Menulis Buku Terbaik Perpusnas

Narasumber      : Dr. Mudafiatun Isriyah

Moderator        : Widya Setianingsih

Menulis Itu Indah


          “Malam ini, ku ingin bersandar”  “Sudah sekian lama tubuh ini menahan lelah”….                                                                                                                                     “Aku sedang sakit”                                                                                                                        Bagaimana mungkin, kata-kata itu yang keluar dari mulut sosok yang ada di sampingnya.                                                                                                                                                 “Kenapa? Ketika kau sakit, aku merasa sakit. Ketika kalian bahagia pun ku benamkan raga ini tetap bercanda dalam‘sakit’                                                                 “Terlalu fana,  sandaran  itu bagiku

Bagi Putri, rasa kecewa sudah jadi cemilan. Keterbatasan  kemampuan sebagai seorang wanita sudah menjadi kekuatan. Putri hanya ingin, keluarganya tahu bahwa dirinya baik-baik saja. Dirinya bahagia, seperti halnya tumpukan buku, karyanya,  yang selama ini menjadi teman, sasaran bahkan sumber curhatannnya.

            Kali kedua membaca tulisan yang belum usai, bahkan tak tahu kapan berakhirnya cerita hidup Putri. Saat ini masih berakhir pada tulisan. Yang ntah bisa dijadikan buku atau tidak. Karena selama ini Putri masih bimbang tujuan kekikutsertaan kegiatan menulis.  Apakah menulis menjadikan kita senang, berwawasan, atau  ketenangan. Apakah tulisannya sudah membuat orang lain bahagia, tertawa lega atau sudah cukup menjadikan dirinya bersemangat.

             Bukan tanpa sebab mengulang kembali membaca tulisan di atas. Menebak-nebak apakah nanti kelanjutannnya bisa membawa perubahan atau bahkan pembaruan.            Membaca titel materi malam ini membuat hati berdebar. “Aku ingin”  “Aku ingin bisa”   Menjadi penulis, menulis buku terbaik Perpusnas.  

Dan malam ini “Menulis Itu Indah”                                                                                         

Narasumber adalah Dr.MUDAFIATUN ISRIYAH, S. Pd, M. Pd Beliau dosen dan pengajar di FIP prodi BK UNIPAR Jember. Moderator cantik dan  supel  ibu Widya, andil besar dalam ceritanya mulai membuka kelas, dengan memperkenalkan Narasumber hebat tersebut.

Sesuai prestasi Beliau sebagai penulis terbaik Perpusnas, malam ini  mengulik habis rahasia Beliau hingga meraih kesuksesan. Buku duet dengan Prof Ekoji yang berjudul : Implementasi Social Presence dalam Bimbingan Online dalam Perspektif Komunikasi Personal, Interpersonal dan Impersonal ISBN: 978-623-01-0786-3. Menghantarkan Beliau menjadi Pemenang Buku Terbaik 1 (Tema Pendidikan Jarak Jauh) Perpusnas 13 September 2021) .

Ini adalah foto Beliau saat menerima penghargaan, bersama profesor Richardus Eko Indrajit.

 


Seperti biasa pertemuan ini  kita akan bagi  dalam 4 sesi

1. Pembukaan

2. Paparan materi melalu chat WA grup

3. Tanya jawab

4. Penutup

Beberapa batasan tentang menulis menurut narsum:

Menulis merupakan salah satu kegiatan berbahasa, tetapi tidak semua orang terampil berbahasa dapat menulis dengan baik. Menulis memang tidak mudah, tetapi jangan  dibayangkan bahwa menulis adalah kegiatan yang sangat sulit dan jangan pula pernah berpendapat bahwa menulis sangat erat kaitannya dengan bakat.

Menulis sama dengan keterampilan-keterampilan yang lain seperti keterampilan membuat kue, membuat anyaman, berhitung, komputer, dan lain-lain yang dapat diperoleh dengan cara mempelajarinya dan mempraktikkannya. Setiap keterampilan yang diperoleh dengan cara mempraktikkannya harus sering diulang-ulang atau dilatih secara menerus atau berkesinambungan.

Menulis adalah sebuah keterampilan berbahasa dan kita seorang  guru bahasa Indonesia. Selanjutnya pasti mengerti. Ya, tidak punya pilihan lain, suka atau tidak suka Anda harus bisa menulis atau mengarang. Sulit membayangkan seseorang yang harus mengajarkan menulis tetapi tidak pernah memiliki pengalaman menulis. Sukar diterima akal sehat seseorang yang membenci mengarang dapat mengajarkan mengarang dengan baik kepada para siswanya. Lalu, bagaimana nasib pengajaran menulis yang dilakukan? Bagaimana pula proses dan hasil belajar menulis yang akan dialami siswanya?

           Salah satu penyebab mengapa orang tidak suka dan menghindar dari menulis karena ia tidak memiliki pemahaman yang memadai mengenai apa, mengapa, dan bagaimana menulis, hakikat menulis, wawasan tentang konsep menulis dan konsep menulis sebagai proses.

1. menjelaskan pengertian menulis;

2. menguraikan manfaat menulis;

3. mengidentifikasi faktor-faktor penyebab keengganan seseorang dalam

menulis;

4. menerangkan mitos-mitos dalam menulis;

5. menemukan hubungan menulis dengan berbagai aspek keterampilan

berbahasa lainnya;

6. menjelaskan pengertian menulis sebagai proses; serta

7. menjabarkan setiap fase dalam proses menulis

Terbayang dalam pikiran ketika mendengar kata menulis atau mengarang, Ya, suatu aktivitas menuangkan pikiran secara sistematis ke dalam bentuk tertulis. Atau, kegiatan memikirkan, menggali, dan mengembangkan suatu ide sambil menuliskannya.

Apa pun rumusan pengertian yang dikemukakan, menulis pada dasarnya merupakan suatu bentuk komunikasi berbahasa (verbal) yang menggunakan simbol-simbol tulis sebagai mediumnya. Sebagai sebuah ragam komunikasi, dalam menulis setidaknya terdapat empat unsur yang

terlibat.  

Empat unsur menulis sebagai ragam komunikasi adalah:

1. penulis sebagai penyampai pesan,

2. pesan atau sesuatu yang disampaikan penulis, 3. saluran atau medium

berupa lambang-lambang bahasa tulis seperti huruf dan tanda baca, serta

4. penerima pesan, yaitu pembaca, sebagai penerima pesan yang disampaikan oleh penulis.

 

           Fungsi dan tujuan menulis

1.         1.  Fungsi personal, yaitu mengekspresikan pikiran, sikap, atau perasaan

pelakunya, yang diungkapkan melalui misalnya surat atau buku harian.

       2. Fungsi instrumental (direktif), yaitu mempengaruhi sikap dan pendapat orang lain.

       3. Fungsi interaksional, yaitu menjalin hubungan sosial.

       4. Fungsi informatif, yaitu menyampaikan informasi, termasuk ilmu pengetahuan.

       5. Fungsi estetis, yaitu untuk mengungkapkan atau memenuhi rasa keindahan.

Banyak pilihan dalam hal menulis, lantas mau menuju kemana tulisan Anda

lalu dimana passion saudara. Hal ini sering terjadi tanpa kita sadari setelah sekian lama menulis

 

Tujuan Menulis

a.  Mengubah keyakinan pembaca.

b.  Menanamkan suatu pemahaman kepada pembaca.

c.  Merangsang proses berpikir pembaca.

d.  Menyenangkan dan menghibur pembaca.

e.  Memberitahu pembaca.

f.  Memotivasi pembaca

 

 Manfaat Menulis

  a.  Peningkatan kecerdasan.

  b.  Pengembangan insiatif dan kreativitas.

  c.  Penumbuhan keberanian.

  d. Pendorong kemauan dan keterampilan mengumpulkan informasi.

Ada para ahli yang menyampaikan sedikit beda

Hairston (Nursisto, 1999: 8) juga mamaparkan beberapa manfaat menulis

sebagai berikut.

a.       a. Sarana untuk menemukan sesuatu.

b.       b. Memunculkan ide baru.

c.       c. Melatih keterampilan mengorganisasi dan menjernihkan sebagai konsep atau ide.

d.       d. Melatih sikap objektif pada diri seseorang.

e.       e. Membantu meyerap dan memproses informasi.

f.        f. Melatih untuk berpikir aktif

Ada kata kunci, sebuah tulisan jika tdk merujuk dari para ahli sebelumnya, maka tulisan itu HAMPA

setelah mengetahui alasan menulis manfaat dan tujuan,  sekarang tentukan tujuan saudara, setelah memiliki wawasan ini. Berikutnya yaitu, mengembangkan Ide

Ide biasanya didapatkan dari berbagai sumber, antara lain dengan: membaca buku, membaca jurnal ilmiah, berdiskusi, menghadiri seminar, mengamati fenomena di masyarakat, atau berasal dari sumber lainnya Bila mendapatkan ide, segeralah menulis di kertas, buku catatan atau media lainnya agar bisa ditindak lanjuti bila telah punya waktu untuk memulai proses penulisan. Hal ini dibutuhkan untuk menghindari hilangnya ide saat itu.

Narsum menyampaikan pengalamannya, mengapa bukunya menjadi juara yaitu  saat menulis dengan hati, saat menulis Novelty akan di dapat.

Novelty adalah unsur kebaruan atau temuan dari sebuah tulisan. Tulisan dikatakan baik jika menemukan unsur temuan baru sehingga memiliki kontribusi baik bagi keilmuan maupun bagi kehidupan.   Dalam hal ini jika kondisi tersebut tidak sama dengan milik orang lain, maka kemungkinan tulisan kita mengandung unsur novelty. Implemetasinya dalam bimbingan  online.

 

Menulis itu indah jika dekat dengan hati. Berharap mempunyai ketahanan, kekuatan sampai passion dalam menulis itu nyata.  Self Healing bisa terwujud hingga mampu menemukan unsur novelty pada tulisan

Komentar

  1. Ada semacam prakata dalam resume. Mantap

    BalasHapus
  2. Disuguhkan sepenggal cerita diawal, eh bikin penasaran .
    Disajikan materi yang dikemas dengan apik, eh mudah dicerna. Semngat bunda Menik DA

    BalasHapus
  3. Prolog yang menarik, mematik hati ntuk habiskan isi tulisan. Novelty di dapat...sebab ia dibidik dari cara yang berbeda...mantul bunda.

    BalasHapus
  4. Mari menulis dengan hati, hasilnya juga akan sampai ke hati.

    BalasHapus
  5. Prolognya kereeennn bunda.👍👍🥰

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Self Remember

Ukiran Indah MICHIKO DENIM