Mengelola Taman Bacaan

 Pelatihan Belajar Menulis PGRI Gelombang23 dan 24

Pertemuan ke-30

Materi              : Mengelola Taman Bacaan

Narasumber     :  Bambang Purwanto, S.Kom., Gr.

Moderator        :  Rosmiyati

                                                



    

       Belikan Putri buah duku

       Rekreasi Taman baca baru sempat

       Kenalkan anak dengan buku

       Apresiasi karya wawasan pun didapat                   

Pada pertemuan ke -30 materi dengan tema "Mengelola Taman Bacaan" dengan Narasumber Bapak Bambang Purwanto, S.Kom., Gr. dengan nama panggilan Mr. Bams atau Ayah Salwa, disampaiakan selama 2 jam, dimulai dari pukul 19.00-21.00 wib.                                                                             Untuk mengenal  nasumber yang sangat produktif dengan segudang prestasi dan aktivitas, sekaligus terkenal juga dengan panggilan Mario Teduh ini dapat disimak CV beliau dengan mengeklik tautan berikut ini.

https://penamrbams.id/cv-bambang-purwanto/

Seperti biasa, Rosmiyati selaku moderator menyampaikan jika  kuliah malam ini dibagi menjadi 4 sesi:

1. Pembukaan

2. Pemaparan materi

3. Tanya Jawab

4. Penutup

           Mr. Bams  berbagi pengalaman dalam mengelola taman bacaan yang sat ini dikenal dengan Taman Bacaan Masyarakat (TBM. Materi ini berkaitan erat dan perlu untuk diketahui kita sebagai penulis. Karena Penu;is dengan kegiatan menulis erat kaitannya dengan buku.

 Sejarah Singkat TBM AS Lebak Wangi

Taman bacaan beliau bernama TBM AS Lebakwangi yang didirikan tanggal 5 Oktober 2011 dengan nama TBM Ayah Salwa. Bukan tidak ada alasan mengapa TBM Mr. Bams diberi nama TBM Ayah Salwa  Mr.Bams menggunakan nama itu yang merupaka nama panggung saat beliau mendongeng .   Seriring berjalannya waktu, dan taman bacaannya sudah dikenal masyarakat luas, kemudian pada tahun 2012 diganti dengan nama TBM AS Lebak Wangi. TBM AS Lebakwangi saat didirikan masih bergabung dengan rumah beliau.  Rumah mungil berukuran 21 meter persegi. Rumah yang ditempati Mr. Bams, istri  dan Salwa anak semata wayang.


 

TBM AS Lebakwangi hadir karena kepedulian Mr. Bams kepada anak-anak. Mr Bams si Ayah Salwa seorang  pendongeng merasa perlu mengajak anak-anak untuk senang membaca.    

                                            Tantangan  Mendirikan TBM                                                              Awal berdiri tidaklah muda. Mengapa? Karena  tantangan pertama adalah istri. Beliau harus bernegosiasi, memberikan penjelasan kepada istri tentang TBM yang pasti dalam perjalan perkembangan taman aka nada suks duka, perjuangan. Beliau pun butuh perjuangan alias senyuman manis memberikan penjelasan yang sudah tentu demi kemantapan langkah berikutnya.


 

Langkah Perjuangan  berdirinya TBM

         1. Mr. Bams engawali dengan mengumpulkan buku-buku yang dimiliki di rumah. Terkumpul ada sekitar 200 buku. Beliau dan keluarga menyimpannya  di sebuah box. Setelah terkumpul beliau memilih tanggal menurutnya  baik pada tanggal 5 Oktober 2011, sebagai tanggal lahirnya TBM  AS Lebak Wangi. Sampai saat ini usia masuk 10 tahun.

         2. Menyiapkan sebuah rak, dengan 3 trap. Rak pertama menyimpan koran dengan buku pengunjung. Rak kedua menyimpan 20 buku cerita anak-anak. Rak ketiga menyimpan majalah bobo sebanyak 20 buah. Setiap pagi disimpan di teras. Rumah beliau tanpa pagar sehingga anak-anak sangat mudah sekali menjamah buku yang disimpan di teras. Rumah beliau kosong, karena beliau dan Ibu Salwa bekerja. Salwa saat itu usianya masih 8 tahun. Setiap pagi beliau  antarkan ke rumah Ibu, sehingga rumah kosong. Kini Salwa sedang kuliah semester 2 di UNPAS dengan Jurusan Kependidikan Bahasa Indonesia. Harapan dan doa Mr. Bams nantinya Salwa menjadi guru yang disenangi anak-anak kelak.Aamiin.

           3. Perjuangan membangun TBM melakukan pendekatan kepada tetangga, Ketua RT dan Ketua RW. Beliau  saat itu sedang menjabat sebagai Ketua RT, saat ini sedang menjabat Ketua RW 13 Lebakwangi Asri Desa Lebakwangi Kec Arjasari Kab Bandung.                                                       Alamat Lengkap TBM AS Lebakwangi adalah Perumahan Lebakwangi Asri D4 No 18 RT 04 RW 13 Desa Lebakwangi Kec Arjasari Kab Bandung Provinsi Jawa Barat

            4. TBM AS Lebakwangi dalam menjalani kegiatannya memanfaatkan facebook. Kini memang kurang aktif, karena pandemi dan saya menjabat Ketua RW sehingga lebih fokus mengelola keperluan masyarakat. Beliau posting kegiatan-kegiatan yang dilakukan di TBM AS Lebakwangi. Kegiatan awal memang tidaklah langsung mengajak anak-anak membaca. Cara perdana adalah dengan mengadakan Dongeng Ayah Salwa. Ternyata anak-anak senang mendengarkan dongeng. Buku-buku kami keluarkan dan di gelar di meja yang telah disiapkan. Anak-anak berkumpul dan mendengarkan dongeng.

Kecuali facebook TBM AS Lebakwangi pun memiliki blog. Menurut  beliau  untuk istiqomah mengelola blog itu memang tidaklah mudah, beliau  lebih fokus dengan penamrbams.id.

Ini blog TBM AS Lebakwangi :

https://lebakwangimembaca.wordpress.com/

Beliau bersykur tinggal di Kabupaten Bandung dan merasa sangat beruntung. Banyak pegiat literasi yang lebih dulu bergerak di bidang literasi. Mereka tidaklah memikirkan biaya, militansinya sangat terasa. Sebut saja TBM Arjasari dan Sudut Baca Soreang.

             5. Dalam mengelola TBM AS Lebakwangi  beliau mencari pengelola yang sanggup menunggu. Bahkan memiliki 5 generasi yang pernah menjadi pengelola harian. Mereka kami berikan insentif. Mulai dari 100 ribu hingga yang terakhir 500 ribu. Dari mana uangnya ? awal dari pribadi, sampai akhirnya mendapatkan donatur karena mereka peduli dan melihat kegiatan di Facebook.

Manfaat membuat TBM AS Lebak Wangi

1.       Bagi beliau dan keluarga, TBM adalah tempat pengabdian. Tempat belajar untuk ikhlas, sabar dan senang dengan anak-anak. TBM tidaklah seseram Perpustkaan yang harus hening. Coba bayangkan anak-anak dengan riang membaca dengan bersahutan. Mereka tidak merasa terganggu. Bayangkan saat kita di perpusakaan sekolah misalnya, baru ngobrol sebentarnya saja langsung orang yang terdekat akan menatap tajam sembari sedikit mengeluarkan mata

2.       Interaksi dengan TBM lain membuat jaringan TBM menjadi kuat. Silaturahmi pegiat literasi memudahkan untuk saling menguatkan. Ini kegiatan benar-benar sosial, ngak ada duitnya. Untungnya adalah kebahagiaan yang bisa melihat anak-anak membaca buku, pinjam buku, cerita bersama , belajar komputer, belajar internet, belajar bernyanyi, membuat puisi, dan banyak kegiatan lainnya.

3.       Tahun 2013 saya diberikan amanah sebagai  Ketua Forum Taman Bacaan Masyarakat (FTBM) Kabupaten Bandung. Mendapatkan amanah sebagai Ketua FTBM Kab Bandung periode 2013-2017. Menjadi ketua sebuah organisasi pun tidaklah mudah, tidak dapat biaya operasional. Untuk roda organsasi tetap berjalan, harus membangun kemitraan dengan Dinas Pendidikan dan Dinas Perpustakaan (saat itu di Kab Bandung, adalah BAPAPSI masih berupa Badan belum Dinas)

 

4.     Prestasi yang diraih dalam pengelolaan TBM AS Lebakwangi adalah :

1. Terpilih sebagai Ketua Forum TBM Kab Bandung periode 2013-2017

2. Juara ke 1 TBM se Kab Bandung tahun 2013

3. Juara ke 2 TBM se Provinsi Jawa Barat tahun 2013

4. Juara ke 1 TBM se Kab. Bandang tahun 2014

5. Juara ke 1 TBM se Provinsi Jawa barat tahun 2014

6. Anugerah Sabilulungan Award tahun 2018 dari Bupati Kab. Bandung

7. Juara ke 1 TBM Teladan se Kabupaten Bandung 2019

8.Tahun 2012, setahun sejak TBM AS Lebakwangi berdiri beliau dan TBM mendapatkan kejutan. Rizki yang tak disangka.  Beliau bisa membeli rumah yang masih dekat dengan TBM. TBM no 18 rumah yang baru no 26 menjadikan  TBM AS Lebakwangi memiliki bangunan yang mandiri. Tidak seperti saat gabung dengan rumah pribadi. “Saat itu kalau TBM buka, anak-anak bisa sampai membaca di dapur bareng Ibu Salwa,” kenang Mr. Bams

 

Apa hubungan TBM dengan Guru ?                                                                                     Guru sepantasnya menjadi buku sebagai sahabat yang bisa dicintai. Mencintai buku banyaklah cara, seperti halnya kita berjuang untuk melahirkan buku. Awalnya antologi selanjutnya buku solo. Kecintaan saya kepada buku sudah sangat tak bisa dipisahkan. Rumah pun penuh buku, di mana-mana ada buku.

          5.   Pengalaman seru yang dirasakan di TBM, jika ada sebuah kegiatan.                                          Contohnya seperti kegiatan BIMTEK. BIMTEK TBM yang dilaksanakan di Hotel Grand Pasundan tahun 2011 mengantarkan beliau bisa bertemu dengan para pegiat literasi tingkat Nasional. Seperti GOL A GONG, Wien Muldian, Agus Munawar, Agus M. Irkham, Bu De Kiswanto, dan lain-lain.  TBM AS Lebak wangi mendapatkan anugerah Sabilulungan Award. Foto bareng bersama Bupati Kab Bandung Bapak Dadang Naser

         6. Program yang menarik buat adalah gelar buku ke sekolah-sekolah yang dekat dengan TBM AS Lebakwangi. Dengan menggunakan motor membawa buku sekitar 100-200 Mr Bams bersama isteri, menjadi sebuah romantis berbau literasi. Saat di sekolah, kami gelar buku. Anak-anak mendapatkan dongeng, juga bisa membaca buku bersama-sama

           7. Mengelola TBM sejak 2011, mendongeng sejak 2003 menjadi penguat dan membuktikan  bahwa uru tak hanya mengajar. Guru bisa lakukan banyak hal. Kegiatan literasi sangat banyak sekali di sekolah. Seperti halnya Mr. Bams aktif sejak adanya Gerakan Literasi Sekolah (GLS) sejak jaman pa Anis. Bahkan dimulai jadi relawan di sekolah, pernah menjadi Koordinator Literasi (2019-2020 dan 2020-2021). Berhasil membuat SMP Taruna Bakti mendapatkan Anugerah Sekolah Literasi Ketegori Utama se Kota Bandung. Penghargaan secara pribadi pun didapat dari Dinas Pendidikan Kota Bandung sebagai Penggiat Literasi

Begitu banyak jejak literasi dan motivasi yang menginspirasi terkait literasi  dengan adanya pengelolan TBM  seperti pengalaman Mr. Bams.

Info Tanya Jawab

Menurut Mr. Bams cara kerja dan program yang menarik untuk anak-anak dalam mengelola TBM

1. Lakukan setiap aktivitas dengan riang gembira. Tebar energi positif di mana pun berada. Jadilah manusia yang mau terus bergerak untuk melakukan kebaikan-kebaikan.

2. Komunikasi dengan anak-anak saya melalui dongeng. Apa yang disenangi anak-anak kita lakukan.  Anak-anak senang menggambar, bukalah kelas menggambar. Anak-anak senang mewarnai, bukalah kelas mewarnai, Semua dilakukan di TBM AS Lebakwangi. Atau buatlah program yang membuat anak-senang dan tertantang. Seperti Celengan Literasi.

3. Perjuangan mendekatkan buku kepada siapapun, salah satunya dengan teladan. Dengan menjadikan rumah tinggal sebagai tempatnya buku untuk dibaca anak-anak secara gratis, mengupayakan kepada mereka pentinya sebuah buku untuk dibaca.

2. Syarat utama adalan NIAT tidak harus juga berijin secara resmi, seperti Mr. Bams mengurus perizinan karena ada lomba mewakili Kabupaten, sehingga difasilitasi dalam pengurusan ijin. Untuk buku banyak sekali jaringan yang bisa diakses. Saat mendirikan TBM maka segeralah bergabung dengan Forum TBM yang ada disetiap tingkat Kab/Kota, Provinsi dan Nasional. Forum bisa bekerjasama dengan komunitas untuk pengdaan buku, bahkan dari Kemdikbud. Komunitas 1001 buku itu sangat terkenal di Komunitas FTBM.

3. Menurut Mr Bams membangun TBM bukanlah sebuah proyek akan tetapi program kesukarelaan yang harus penuh keikhlasan. Akan tetapi kita bisa mengelola dengan penuh kretivitas dan kolaburasi. Berkolaburasi dengan berbagai pihak yang satu frekwensi itu membuat lebih semangat mengelola Taman Bacaan

4. Manfaatkan yang ada mulai dari SDM , tempat dan fasilitas lainnya bukanlah sebuah penghalang untuk sebuah gerakan. Gerakan Literasi bisa dimulai walau hanya kumpul bersama melakukan baca buku bersama. Melakukan diawal itu akan menjadi magnet. Lakukan sehingga banyak yang melihat. Lakukan dengan penuh semangat, walau pasti ada rintangan dan hambatan. Ajak semua orang yang peduli agar anak-anak rajin membaca.

5. Prosedurnya mengelola TBM, Mr Bams

a. Bicarakan rencana ini bersama seisi rumah, kenapa? supaya niat baik didukung sepenuhnya oleh orang-orang terdekat.

b. Siapkan buku dari buku yang ada saja

c. Siapkan empat, walau itu hanya di teras

d. Tentukan kapan jam layanan

e. Ngobrollah dengan tetangga terdekat, maklum nanti banyak anak-anak kadang membuat suasana ramai.

f. Memintalah ijin tertulis kepada RT dan RW juga ditanda tangani oleh tetangga terdekat, kiri, kanan, depan dan belakang.

g. Untuk awal cukup sampai RT, selanjutnya bisa berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan setempat, biasanya melalui Pengawas Pendidikan Luar Sekolah.

6. Mendongeng agar tetap hidup dan disenangi, diterima anak-anak. Menurut Mr Bams mendongenglah dengan  dengan hati. Mendongeng bukan untuk menggurui. Mendongeng bagi saya mengantarkan sebuah pesan. Biarkan anak menerima pesan sebebas apapaun. Dengarkanlah pendapat anak-anak akan cerita yang kita sampaikan. Itu malah membuat anak senang merasa dihargai. Anak-anak butuh dihargai. Kadang kita orang dewasa terlalu merasa dewasa sehingga lupa untuk menghargai anak-anak. Mereka tidak pernah meminta untuk lahir menjadi anak-anak kita. Tapi itulah titipan dari Allah. Tuhan Yang Maha Segalaanya. Dongeng yang baik, adalah dongeng yang punya pesan moral. Mendongenlah dengan senang hati, mendongenglah dengan sepenuh hati. Mendongeng semakin sering akan semakin menikmati. Tidak harus menjadikan seorang pendongeng seseorang yang harus diikuti. Mendongenglah dengan gaya sendiri

 7.  Manfaat  TBM

1. Menebarkan manfaat membaca buku

2. Menjadikan tempat yang dimiliki bernilai manfaat untuk orang banyak

3. Membuat keluarga peduli dengan literasi

4. Mengelola buku berarti harus belajar mempraktikan apa yang ada dibuku walau tidak semuanya

5. Melatih kesabaran

6. Berpikir cerdas bagaimana TBM bisa tetap berjalan

7. Berjejaring

8. Eksistensi diri dan keluarga

Kepuasan :

1. Bisa terbang gratis (kalau ada kegiatan)

2. Bisa tinggal di hotel yang bagus gratis (kalau ada kegiatan)

3. Bila ada yang mau belajar mengelola TBM kemudian lebih sukses dari kita

4. Bisa romantis bersama pasangan

5. Bisa kompak bersama keluarga

6. Bermafaat bagi lingkungan

 

 8.  Fungsi Perpustakaan akan maksimal bila dikelola dengan baik. Pengelola membuat berbagai kegiatan agar murid merasa mendapatkan suasana berbeda. Buatlah acara-acara yang menarik untuk anak-anak. Jadikanlah anak-anak yang punya kesungguhan kepada dunia baca sebagai relawan di perpustakaan, jadikanlah mereka Relawan Perpustakaan dengan diberikan pelatihan sederhana dan tugas yang mudah. Jadikanlah mereka partner untuk diskusi dalam memajukan perpustakaan yang dikelola bersama

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ukiran Indah MICHIKO DENIM

Impian Terindah ‘Baiti Jannati’

Insecure Guru dan Siswa Teratasi dengan Self H dalam menulis