Menulislah, Terbit Buku dari Indie Sampai Penerbit Mayor

PELATIHAN BELAJAR MENULIS PGRI GELOMBANG 23 DAN 24

Pertemuan ke-20

Materi           : Menguak Dapur Penerbit Mayor

Narasumber   : Edi S. Mulyanta

Moderator      : Mulyadi

 

        



      Biasa bawa pakai rantang

      Sedikit berbagi sayur opor

      Bisa buku solo pun senang

      Penerbit Indie hingga Mayor

 

Belikan ibu batik Solo

Sarimbit motif bunga abadi

Impian menulis buku solo

Penerbit Indie hingga ANDI

                 

     Penerbit mayor adalah istilah untuk menamai penerbit besar dengan modal yang besar dan memiliki jaringan distribusi yang luas.

        Bersyukur Pertemuan ke-20 malam ini, tim kelas Belajar Menulis menghadirkan Bapak Edi S. Mulyanta. sebagai narasumber dari Penerbit ANDI Yogyakarta. Beliau  bekerja di Penerbit Andi sejak tahun 2002. Berbagai jabatan telah disandang, mulai dari staff Litbang sampai posisi publishing consultant & e-book development.  Selain sebagai praktisi dibidang penerbitan, beliau juga seorang akademisi atau dosen. Di dunia tulis menulis tentu belaiu tidak diragukan lagi, buku-buku karya beliau telah lama menghiasi toko-toko di Indonesia, umumnya berkaitan dengan dunia teknik. Hal ini sesuai dengan latar belakang pendidikan beliau sebagai seorang magister dibidang teknik elektro. Sudah  20 tahun mengelola penerbitan buku. Awal mula beliau  adalah penulis buku mandiri yang hidupnya full dari menulis buku. Kemudian dipercaya untuk mengelola penerbitan buku di Yogyakarta.

Istilah penerbit mayor sebenarnya mengacu pada jumlah produksi buku yang dihasilkan dalam satu tahun. Penerbit dengan jumlah terbitan di atas 200 judul per tahun dianggap sebagai penerbit skala mayor.


 

Penerbit Masa Pandemik

           Penerbit Andi semasa pandemi tetap menerbitkan buku di atas 200 judul, meskipun terkendala produksi yang sempat tutup karena outlet toko buku juga terdampak pandemi.   Menurut Bapak Edi, tahun 2019 merupakan tahun yang paling berat dalam dunia penerbitan buku, karena perubahan teknologi betul-betul seperti bayang-bayang kelam yang dapat melahap dunia penerbitan buku di Indonesia bahkan di dunia. Runtuhnya dunia surat kabar, merupakan pukulan telak bagi dunia cetak, dan informasi berupa cetakan. Dunia penerbitan yang saat ini di bawah IKAPI (Ikatan Penerbit Indonesia), menjadi was-was dan memandang cukup berat tantangan ke depan dunia cetak dan produksi buku. Undang-undang no 3 th 2017 tentang sistem perbukuan, telah memberikan isyarat yang tegas akan hadirnya format media digital yang telah diberikan keleluasaan untuk secara bertahan menggantikan dunia cetak. Dipertegas lagi dengan keluarnya Peraturan Pemerintah no 75 yang keluar pada tahun 2019, telah memberikan petunjuk secara tegas untuk memberikan arah ke dunia digital di penerbitan.


 

         Pengalaman selama pandemi, buku format digital masih merupakan embrio yang belum menghasilkan keuntungan yang sama dengan buku fisik. Sehingga masa depan buku fisik masih sangat menarik untuk dicermati.

Posisi Penerbit

Secara garis besar posisi penerbit

 Yang didapat penulis selain royalty (koin) juga poin untuk jenjang akademik dengan mengikuti Peraturan Pemerintah no 75 (th 2019) yang memberikan arah pelaksanaan undang-undang perbukuan  no 3 tahun 2017


 

Manfaatkan Peluang

Penerbit-penerbit menggunakan arah peraturan pemerintah ini dalam menjalankan roda usahanya. Penulis tinggal memilih jenis buku sesuai dengan kompetensi  yang dimiliki. Perkembangan Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka, menuntut penerbit-penerbit untuk berlomba-lomba menerbitkan buku yang mendukung literasi dasar. Sehingga peluang untuk dapat terbit menjadi semakin menarik.

Menyambut peluang ini, mengingat kurikulum baru saat ini menuntut banyaknya sumber-sumber literasi bagi anak didik kita. Penerbit-penerbit saat ini semakin semangat untuk dapat mengisi peluang tersebut, kendala utama adalah mencari penulis dengan tema yang marketable.

Ada 4 kuadran yang digunakan oleh penerbit dalam menentukan buku tersebut layak terbit atau tidak di dasarkan pada keilmiahan dan besar market. 


1.      Kuadran yang menarik bagi penerbit adalah buku yang punya market besar, dan tentunya diimbangi dengan kualitas yang ideal walaupun cukup sulit mencari kuadran buku yang ideal.

2.      Kendala utama untuk terbit adalah keterbatasan modal penerbit, sehingga penerbit akhirnya memberikan syarat-syarat dan saringan untuk dapat mendapatkan naskah yang mendukung industrialisasi buku tetap berjalan.

3.      Penerbit biasanya akan melakukan scouting , atau pencarian tema dan penulis, dan tentunya bekerjasama dengan team riset pemasaran untuk menentukan tema apa yang masih dapat diserap pasar. Penerbit, tidak dapat mengesampingkan data pasar buku di Indonesia, sehingga data pemasaran ini sangat penting untuk memberikan arah haluan ke mana produksi buku dapat dikembangkan lebih lanjut

4.      Team riset pemasaran akan memberikan data awal kemana outlet yang menguntungkan, meskipun saat ini masih dalam situasi pandemi.

              Melihat terbitan penerbit Andi dalam format digital di bukudigital.my.id                                                             

 Team pemasaran memberikan arah prosentase daya serap pasar saat ini.

 Berikut salah satu karya hasil dari Belajar menulis secara Solo


 

Buku Pak Edi salah satunya memberikan wawasan jika mau belajar nulis buku menggunakan Word

Contoh gratis yang dapat dibaca secara free


 

Format digital di www.pbuandi.com dan bukudigital.my.id.

 Materi di open 20%  outline buku, judul buku, pembagian per babnya, dan lain-lain 

Contoh tampilan di Google Books

 


 

Bagi seorang penulis perlu mengintip karya-karya yang telah terbit sehingga memudahkan memberi arah tema buku apa yang kira-kira cocok dengan kompetensi.

 Praktikan untuk memberikan wawasan bagaimana menulis bab-perbab, struktur buku, struktur kalimat, hingga paragraf.

1.      Tulislah perencanaan naskah untuk ditawarkan ke penerbit, dengan cara ATM 

2.      Sesungguhnya siapa yang membiayai penerbitan sebuah buku?                                                                                 

      Penerbit mayor biasanya mempunya dana untuk memilih terbitan buku yang menjadi sasarannya, sehingga semua biaya produksi hingga pemasaran dilakukan oleh penerbit tersebut. Konsep dasar pembiayaan dalam penerbitan buku, adalah penerbitnya yang membiayai. Karena banyak tulisan yang tidak sesuai dengan misi dan visi penerbit akhirnya tidak dapat terbit. Karena banyaknya buku yang ditolak penerbit, akhirnya penerbit memberikan skema lain dalam penerbitannya. Misalnya dibiayai oleh penerbitnya sendiri, baik melalui skema dana pribadi, CSR Perusahaan, Dana Penelitian Daerah, Dana Sekolah dll.

3.      Trik yang dapat digunakan dan cukup mujarab adalah menulis berbarengan dengan pembiayaan gotong royong antar penulis. Banyak penerbit-penerbit saat ini menawarkan layanan hal tersebut.

Mental Penulis


 

1.      Konsentrasi penulis adalah di Materi yang otentik, dan unik.

2.      Penerbit akan membantu dalam hal Pembahasaan dan Penyajian.

 Kesimpulan

Penerbit adalah lembaga yang mencari profit, dan mempunyai idealisme dalam menerbitkan buknya sesuai dengan visi misinya. Penulis dapat mengikuti idealisme penerbit dalam menghasilkan buku yang akan dinikmati oleh pembacanya. Kirimkan usulan penerbitan buku, supaya ide Anda dapat ditangkap penerbit dan disebarluaskan ke pembaca.

 

Tidur nyenyak di atas ranjang

Air mengalir di kolam ikan

Materi pak Edi lumayan panjang

Walau panjang tapi menyenangkan.

 

Info tanya jawab

1. Trik yang paling mujarab adalah tulislah apa yang menjadi passion  bapak ibu sesuai kompetensi bapak ibu. Kalau sesuai kompetensi dan kesenangan karena  secara otomatis rasa percaya diri akan timbul.

2, Harga buku dihitung dari jenis kertas, ketebalan, hingga finishingnya. Untuk harga konten biasanya tidak dihitung. Untuk mencapai harga murah, biasanya jumlah eksemplar cetak diperbanyak sehingga lebih efisien dan efektif. Jadi semakin banyak jumlah eksemplar akan semakin murah buku tersebut                                                                                                                                       3. Kebetulan kami hanya menerbitkan buku-buku bahasa mandarin, tidak bisa memberi saran trik jitu dalam mmelajari bahasa mandarin.

Secara umum belajar bahasa adalah belajar bersosialisasi, sehingga memerlukan jam praktik  yang cukup panjang tidak hanya teoritis saja.


Teknologi cetak saat ini sudah mencapai taraf yang disebut Book On Demand (BOD) sehingga jumlah buku cetak tidak harus massal di atas 300 eksemplar, akan tetapi bisa di custemize jumlahnya. Akan tetapi prinsip harga buku berbanding jumlah eksemplar, jadi semakin sedikit eksemplar akan semakin sedikit mahal

ini buku dari prof Eko Ji dalam bentuk digital

Contoh Tema Penerbit saat ini

1.      Penerbit Andi sedang mencari tema-tema yang sesuai dengan kurikulum baru. Literasi numeris menjadi target kami dalam mencari naskah, sehingga silakan saja apabila bapak sudah mempunyai bahan tulisan.

2.      Mencari Profil Pelajar Pancasila, ini penulis2 sedang berlomba-lomba menulis tema tersebut.

3.      Duapuluh tema yang sedang dicari

4.      penerbit akan merencanakan dari produksi hingga pemasaran. Tentunya dibantu oleh penulis, misalnya untuk promosi, webinar, workshop dan lain-lain dalam memperkenalkan buku tersebut ke khalayak.

5.       Kriteria atau syarat utama tulisan yang menjadi prioritas dari penerbit Andi,           

      Naskah-naskah yang mendukung kurikulum yang baru Ini prioritas utama untuk 2- 3 tahun ke depan. Bisa mencoba peluang ini. Untuk kalender sekolah, juga melayani cetak. Hanya mungkin harga akan kurang bersaing jika pengiriman di daerah

Kriteria

1.                Kriteria paling penting dalam sebuah karya adalah otentik dan unik. Karena biasanya satu tema ditulis oleh banyak penulis dengan sudut pandang masing-masing.

2

A. Pertama diputuskan untuk diterbitkan dengan skema pembiayaan penerbit pak untuk media elektronik book. Biasanya pemasaran akan melakukan proses Book on Demand jika ada permintaan fisik buku baik dari penulis untuk dipasarkan sendiri maupun project dari pemasaran 

B . Untuk dana pribadi biasanya bisa melalui jalur cetak fisik pak, biasanya  dihitung dahulu biaya produksi sesuai dengan permintaan penulis. Jika terjadi kesepakatan maka proyek penerbitan buku bisa dilanjutkan. Untuk pemasaran biasanya bisa berbagi dari penulis dan outlet penerbit, melalui seleksi pemasaran internalpenerbit

C. Untuk format digital, pembaca buku biasanya belum familiar dengan transaksi elektronik book dan kebiasaan membaca di gadget.

       Dari buku-buku digital yang sukses pemasarannya biasanya dibantu oleh penulis dalam hal ini kebijakan pemakaian  format digital yang dimasukkan dalam proses belajar mengajar.

       Manfaatkan kesempatan menulis buku yang terbuka lebar, saat perubahan kurikulum yang menjanjikan. Penerbit Mayor maupun Minor perbedaannya hanya di skala produksi, silakan memilah dan memilih penerbit yang tentunya cocok dengan keinginan bapak ibu sekalian.

Pantun Penutup

          Edi S. Mulyanta

Batu pecah dibenturkan

Rusak bunga di tengah taman

Terima kasih saya haturkan

Untuk semua teman-teman.

 

Bunga melati di pekarangan

Tumbuh cepat segera besar

Saya masih banyak kekurangan

Maklum masih tahap belajar

 

      Menulis sesuatu yang dekat dengan diri sendiri, menulis sesuai dengan kemampuan kita akan menjadikan kita lebih percaya diri terbitkan buku. Jadikan hal ini sebagai modal untuk kita semakin berani menulis. Sehingga lebih memantaskan dan memantapkan diri agar  tulisan bisa diterima orang lain. Sampai akhirnya mencoba untuk belajar mengenal, berselancar, berkelana ke dunia pasar perbukuan.

      


 

 

 

    

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ukiran Indah MICHIKO DENIM

Menulis Buku? Ayo Dipasarkan dan Menambah Pemasukan

Self Remember