"Mama Jangan Marah-marah" Catatan si Lintang

    Tantangan hari ke 9 Menulis 30 Hari setiap 
Hari

  
     Benarkah? Apa yang dikatakan anak "Mama jangan Marah-marah"  apa memang benar tanpa kita sadari sering marah? Mengapa anak bisa ngomong begitu? Bahkan dari baru bisa bicaraTentunya secara logika  ciri-ciri orang marah tampak pada diri kita, seperti meninggikan suara, tatapan mata, atau ekspresi. Bisa jadi merasa dirinya benar tidak melanggar aturan tetapi mendapat perkataan yang seolah menyalahkannya. 
       Mengapa kita tidak menyadari jika kita marah tanpa sebab? Yah, bisa jadi kita tidak fokus pada satu hal. Sehingga apa yang dikatakan tak sesuai yang kita pikirkan. Permasalahan yang sedang dihadapi, tuntutan pekerjaan,  harapan yang meleset. 
       Apapun penyebab, dan alasan orang tua 'marah-marah' ada masa orang tua akan merasa bersalah. Seperti halnya yang dialami diri ini. Merasa mudah marah,  tidak sabaran, adakala mengharap anak bisa seperti yang diharapkannya. Padahal kita tahu kemampuan anak, yang tidak semua mampu seperti apa yang kita harapkan. 
 Akan tetapi, jangan menyesal., jika ternyata apa yang kita pandang rendah sepele, akan dibuktikannya jika hal yang kita anggap itu tak benar. 
        Seperti cerita pekan ini. Selama 4 hari  Lintang mengikuti PAT. Dari awal akan diadakan, hari pertama dan akhir pun kegiatan tiada beda. Dari kisi-kisi soal yang disampaikan ustazahnya, sepengetahuan saya jangan dipelajari, dibacanya saja sepertinya tidak. Setiap saat jika tidak main bola, main sepeda, ya pegangannya HP. Apalagi setelah pegang HPnya sendiri karena sudah diperbaiki. Selama beberapa bulan rusak. Seakan balas dendam bermain HP. Serba salah sebagai orang tua. Tidak dibelikan, alasan anak susah jika tidak punya HP , tidak tahu kalau ada tugas. 
Sering merasa kesal, setiap dipanggil gak mendengarkan, asik saja dengan hp, disuruh belajar tidak mau. Dan jika tidak dipegangi HP ya pasti serba salah, jika melihat mamanya pegang HP. 
Seperti halnya saat selesai PAT, dia bilang  jika ada remidial. Nilai matematika rendah, " Gak apa-apa Mah" "bersyukur saja"   Katanya masih ada temannya yang nilainya lebih rendah. Sebenarnya hal itu sudah biasa, wajar saja jika  Lintang remidisl. Setiap saat disuruh belajar saja harus adu mulut duluan. 
         Waktu remidisl sudah selesai ada informasi dari sekolahnya jika diadakan classmeting dengan jadwal seperti berikut. 
Saya sebenarnya  jika ada perlobaan berharap anak selalu mengikuti terutama yang melatih mental, akademik. Tetapi karena sudah paham dengan sifat Lintang, dia pasti tidak mau jika ikut lomba seperti itu, misalnya ikut dia pilih olah raga. Betul, siang itu Lintang pinjam HP mau lihat pengumuman yang dikirim ke whatsapp saya. Sembari meminjamkan HP saya bilang ikuti perlombaan. Dia bilang memang ikut futsal. Kenapa hanya itu coba ikuti semua atau yang lainnya lagi. Katanya memang hanya itu untuk kelas 4. Ah, dalam hati ya sudahlahlah, bersyukur masih mau merespon perlombaan. 
        Pulang sekolah Lintang masuk rumah jalannya pincang-pincang, dan bercerita jika tadi main futsal, tapi ada lawan yang meninjak kaki, pas terkena jari tengah. Tetapi katanya gak apa- apa, senang saja dapat juara 3 gara-gara itu juga. Pemain lawan yang menginjak kaki terkena diskualifikasi. Saya merasa lega karena dia mau cerita, sebab akibatnya suatu kejadian, juga solusinya. Pada saat hari kedua classmeting, dia akan malas-malasan ke sekolah, sudah tidak ada lomba yang diikuti kecuali itu dia kurang enak badan, maunya tiduran, santai-santai tidak mandi pagi. 
"Ya, sudah kalau gitu gak usah berangkat biar mama izinkan, daripada sewot begitu malas bangun, lebih baik di rumah bisa jagain Dedek, dan main hp," sindir kami. 
Ketika saya siap-siap mau absen pagi, Tiba-tiba, "Ikut Mah, bentar mandi dulu sekalian ke sekolah".  Ya, seperti itu muudah berubah, cepet juga ngambek dan marah, membuat hati kadang kesal. " Ah, pasti lambat gini dah siang", gerutunya.ini contoh yang membuat hati mamahnya jengkel. Padahal dari bangun pagi dia sendiri yang malasan, tapi marah-marah sendiri. Di jalan sambil menasihati, lain kali kalau pagi itu segera persiapkan diri, siapkan peralatan sekolah dari malam, setelah sholat shubuh jangan selalu tidur lagi biar tidak lesu jika bangun. 
      Sesampai di sekolah, "Alhamdulillah",  belum lambat"  "Nanti siang jemputnya jangan lambat Mah ya, tapi jangan kecepatan juga. "
Saat saya masih menyelesaikan pekerjaan kantor di rumah, sambil menunggu bungsu dedeLintang yang kurang sehat, masuk angin ntah apa. Lintang yang dijemput papanya pulang. Baru buka pintu sambil melepas baju "Rangking satu  juara satu, Mah" Saya awalnya tidak begitu respon, " Ya Syukur, kelas 4 As Salam  ya, dalam hati, Nathan atau sispa itu yang anaknya pintar dan nurut. 
" Lintang Mah"  Dia bilang jika tidak ada yang mau lagi ditunjuk untuk rangking satu, sudah saja akhirnya dia ikut daripada kurang pesertanya. Hmm, ya ada inisiatif sendiri berarti dia. Jika perlombaan akademik tdak pernah diikutkan atau ditunjuk ustazahnya, dan dia sendiri juga merasa temannya ada yang pintar-pintar. 
Ada beberapa perwakilan kelasnya yang ikut lomba rangking satu, yang biasa nilainya bagus cerdas, pintar katanya. Dia bercerita, ada beberapa pertanyaan, ada yang baru pertanyaan pertama sudah mundur. 
Antara percaya dan tidak dia dapat juara 1. Emang pertanyaan terakhir apa, dan yang pintar temannya gemana. Gak tahu katanya, kenapa salah  teman yang pintar itu jawabannya, ada yang terbalik ada yang menang tidak tahu. 
" Kok Lintang bisa jawab, tahu dari mana? "
"Ingat saja Mah waktu pas mengerjakan tugas, pas baca kisi-kisi dari hp mama itu ada jadi sempat cari kepanjangannya di internet"
 "Oh, ada rasa hari, ternyata terkadang orang tua itu contohnya saya terlalu menyepelekan anak, curiga berlebihan sama anak, anak ternyata terkadang anak bisa melakukan dengan caranya sendiri untuk mengerti suatu hal, tidak harus terlihat duduk manis menurut dan belajar. Atau bisa jadi kita saja yang tidak yakin kalau anaknya sebenarnya belajar. 
        Hari ini Sabtu, 18 Juni 2022 pengambilan rapotnya. Kali ini papanya yang mengambil rapornya, karena saya menjaga si bungsu yang masih kurang sehat. Saat buka rapotnya teriaklah dia, karena dinyatakan lulus dan naik kelas. Sembari lihat nilainya, merasa gak bisa di mapel tertentu jadi nilainya lebih rendah dibanding mapel lain., " Susah banget bahasa Inggris, temanku pintar banget Mah ngomong bahasa Inggris, tapi ya lessnya juga mantap, " Katanya. 
         Saat selesai ganti baju  papanya cerita jika tadi ustadnya menyampaikan tentang Lintang di sekolah. Katanya Lintang itu anaknya baik saja, gak usil, senang berteman. Jika ada yang kurang jelas atau dipersilakan tanya, yang lain tidak mau tanya, ya Lintang bertanya. Ada temannya yang pintar, tapi kurang aktif. Saat sholat dhuha atau dhuhur ya rajin segera sholat, dan selalu jadi Imam. Di kelasnya ya berdua bergantian dgn temannya. Memang yang bersedia jadi Imam ya hanya Lintang dan temannya itu. Papanua bilang, klo  di masjid di suruh azan gak pernah mau. Lintang anaknya juga sopan. 
Semua yang disampaikan guru kelasnya memang ada yang sesuai juga, tetapi banyak berbedanya  saat dia di rumah. Sering 'ngeyel', malas-malasan. 
        Namun sangat bersyukur, papanya dari kecil sudah membiasakan sholat 5 waktu selalu di masjid. Walaupun setiap shubuh selalu dibangunkan. Tapi minimal, itulah pengenalan awal dan utama untuk anak jika kita sangat membutuhkan dekat padaNya, kita perlu Sholat. 
"Yang terpenting Anandaku, mama selalu sayang dan bangga padamu" "Dan akan mengurangi marah-marah" Seperti yang selalu kamu katakan sejak kamu sudah bisa mulai bicara. 
Mama juga sudah baca ini:     

Perubahan Emosional pada Anak

Anak-anak dalam kelompok usia 9–10 tahun akan mengalami perubahan emosional, yaitu:

Mulai membentuk persahabatan dan hubungan teman sebaya yang lebih kuat dan lebih kompleks. Pada usia ini akan menjadi lebih penting secara emosional jika anak memiliki teman, terutama dari sesama jenis.Mengalami lebih banyak tekanan teman sebaya.Menjadi lebih sadar akan tubuhnya saat pubertas yang membuat citra tubuh dan masalah makan terkadang dimulai sekitar usia ini.


Palangka Raya, 18 Juni 2022

MenikDA

Guru MAN Kota Palangka Raya

Komentar

  1. Wee Lintang is the best ayo belajar bhs Inggris lagi biar tambah okeee

    BalasHapus
  2. Anak sekarang pandai menutarakan idenya Bu... Sesuao apa yg dirasakan

    BalasHapus
  3. Anak di rumah dan di sekolah seringnya beda. Di rumah dia 'anak'. Tapi kalau di sekolah, dia insan mandiri.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ukiran Indah MICHIKO DENIM

Impian Terindah ‘Baiti Jannati’

Insecure Guru dan Siswa Teratasi dengan Self H dalam menulis