Inilah Sumber Ide Menulisku

 Tantangan hari ke- 13


 

Inilah Sumber Ide Menulisku

Ide menulis bisa dimulai dari diri sendiri. "Kalau kita berprofesi sebagai guru, banyak ide di depan mata bermunculan"  Pernyataan itu yang pernah kudengar dan menjadi renungan. Benarkah? Saya juga seorang guru tetapi merasa kesulitan untuk menulis. Apa karena saya kurang membaca?  Iya, tentu itulah salah satu penyebab kenapa miskin ide. "Kurang membaca" Kurang berliterasi .

Ide menulis datang dari pengalaman mengajar yang menyenangkan atau bisa jadi dari murid-murid kita yang sudah sukses menjadi orang terkenal. Bisa juga kisah keseharian kita. Semua itu bisa menjadi bahan tulisan.

Menulis itu asik menulis itu membuat kita mengenal diri kita sendiri dari menulis kita bisa mengenal ide-ide yang ada di depan mata. Cobalah kita melihat sekeling kita. Siapa saja yang ada di depan kita ? Atau kita memang sedang sendirian? Cerita kita sendirian bisa dijadikan bahan tulisan yang mencekam atau menggembirakan.

Itu sebagian kecil yang saya dapat dari materi pelatihan kelas menulis.

Iya,  berarti ide menulis mudah muncul karena membaca, berliterasi

Kecuali itu, Luka, salah satu magnet untuk kita menulis. Itulah saya, luka  yang  saya rasakan merupakan magnet yang menggerakkan tangan saya untuk mengungkapkan perasaan melalui tulisan.

Setiap tulisan yang berkaitan dengan perasaan yang mengharu biru biasa akan selalu cepat direspon. Hal itu bisa dijadikan sebagai prolog saat kita menululis. Karena menulis pada hakekatnya menyampaikan pesan. Kita  harus bisa menyampaikan pesan itu kepada pembaca. Buatlah pembaca tertarik di awal alinea. Sehingga pembaca akan melanjutkan ke alinea berikutnya.

 Keinginan saya memang kuat untuk terbiasa menulis. Bermula dari kebiasaan menulis di note Hp, FB yang kebanyakan berupa puisi, puisi pribadi, puisi ungkapan perasaan begitulah yang biasa teman-teman bilang. Yang kemudian bergabung dengan komunitas menulis, bergaul daring dengan para pemulis, yang kebanyakan pemula membuat semakin termotivasi untuk menulis.         

Bagaimsna dengan tantangan?  Inilah  yang paling menjadi  cambuk untuk segera menulis. Tantangan bisa dari ilustrasi cerita, foto. Foto lebih membantu kita untuk berimajinasi. Bentuk visual akan mudah memunculkan ide.

Beberapa kali mengikuti tantangan saat mengikiti kelas belajar menulis PGRI karena memang bagai magnet sebuah tantangan untuk menulis. Dan hasilnya, begitu memuaskan saat dapat menyelesaikan. Apalagi jika tulisan direspon baik bahkan mendapat reward dari si pemberi tantangan. Pengalaman seperti itu akan membuat kita termotivasi. Dan saya pun pernah mengalami saat mengikuti tantangan OmJay. Rasa sensng, bsngga, termotivasi saat beliau memberikan respon yang luar biasa.

Itulah beberapa ide menulis yang dimiliki oleh penulis pemula seperti saya.

                                                                                                                                                              

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menulis Buku Mayor dalam Dua Minggu, Siapa Takut? Siapa Mau?

Impian Terindah ‘Baiti Jannati’

Menulis Buku? Ayo Dipasarkan dan Menambah Pemasukan