Ingin Dikenal Karya Bukunya?
PELATIHAN KELAS BELAJAR MENULIS PGRI GELOMBANG 23 DAN 24
Pertemuan ke-28
Materi : Teknik Promosi Buku
Narasumber                : Akbar Jainudin, M.M MJW
Moderator                   : Widya Setianingsih
Onde-onde buatan sendiri
Bromo dituju ondenya tuk bekal
Ide mengalir pengembangan diri
Promokan buku kantongpun tebal
Menulis, menulis dan menulis. Sebuah proses menuangkan ide, menyimpan dan terwujud menjadi sebuah karya. Setiap penulis mempunyai tujuan yang berbeda-beda.. Ada juga tujuan menulis belum sampai tahap untuk mempromosikan karya. Adakalanya menulis itu untuk mengisi waktu, hiburan dan menyimpan tulisan untuk kenang-kenangan, kepuasan dan kebanggaan diri maupun pengembangan diri. Menulis untuk membiasakan diri menjadikan menulis itu passion. Berlanjutnya sebuah proses sampai pencapaian hasil, tidak menutip kemungkinan untuk memanfaatkan kesempatan. Kesempatan bahwa karya buku sudah ada, mengapa tidak mencoba untuk memasarkan? Dan untuk mencapai target pasar sangat diperlukan dan diutamakan mempromosikan terlebih dahulu.
Mempromosikan karya tulis sendiri, baik berupa buku atau tulisan tidak bisa sepenuhnya mudah. Apalagi penulis pemula pasti merasa kurang percaya diri atau malu-malu untuk menawarkan hasil karya sendiri Padahal tentu saja, buah pemikiran adalah sesuatu yang amat membanggakan dan patut diapresiasi.
Alhamdulillah materi pelatihan belajar menulis PGRI malam yang bermateri Teknik Mempromosikan Buku disampai Bapak AKBAR ZAINUDIN, MM. MJW. Seorang trainer dan motivator nasional, pendiri PT. EMJEWE Training & Coaching serta perusahaan penerbitan MJW group. Seorang penulis 13 buku motivasi . Buku terbaru beliau adalah The Power of Man Jadda Wajada yang merupakan penyempurnaan dari buku Man Jadda Wajada seri pertama. Buku tersebut Sudah cetakan ke-13 sudah beredar 55.000 eksemplar.
Buku narasumber tentang menulis adalah UKTUB. Panduan Menulis Buku dalam 180 hari. Buku uktub adalah panduan menulis dari A sampai Z. di dalamnya terdapat 150 alamat penerbit yang bisa dikirimi naskah, anggota IKAPI. Selain itu, buku terbarunya adalah The Power of Man Jadda Wajada. Semacam penyempurnaan dari Man Jadda Wajada seri pertama.
Di mana dan bagaimana mempromosikan buku?
1. Mempromosikan buku lewat media sosial terbukti sangat efektif. Lebih aktif di media sosial tentunya akan semakin memudahkan dalam melakukan promosi buku. Jumlah follower yang signifikan akan membuat promosi dilihat lebih banyak netizen.
2. Tentukan Target pembaca karena akan menentukan strategi. Berbeda antara pembaca anak dengan dewasa, antara laki-laki beda dengan perempuan.
3. Life style buku juga menentukan, harus dipetakan, setelah dipetakan maka akan mudah memasarkan buku.
4. Mengetahui terlebih dahulu siapa pasar kita, kebutuhan mereka apa, lalu kita petakan siapa pembaca kita kalau sudah tahu pembaca kita profilnya seperti apa baru kita bahas strategi pemasaran.
Strategi Pemasaran Buku
Strategi pemasaran buku terdiri dari empat hal atau disebut sebagai 4P
1. Product (Strategi Produk)
2. Price (Strategi Harga)
3. Place of Distribution (Distribusi)
4. Promotion (Promosi)
1. Strategi Produk
Ini sebenarnya lebih banyak menjadi tanggung jawab penerbit. Kita sebagai penulis lebih banyak memberikan masukan kepada penerbit siapa target pembaca kita dan apa kebutuhan mereka terhadap buku kita. Dengan demikian, konsep buku yang akan diterbitkan nanti menyesuaikan dengan kebutuhan dari target audiens. Produc strategi adalah buku menyesuaikan dengan kebutuhan audiens seperti buku untuk guru berbeda dengan buku untuk siswa, buku untuk santri, untuk mahasiswa, anak-anak tentu berbeda dengan buku untuk dewasa.
2. Strategi harga
a. Harga umum
b. Harga premium
Menentukan harga buku juga biasanya menjadi tanggung jawab penerbit.
Dua Strategi Penentuan harga buku
1. Pertama, adalah harga buku secara umum. Dan
2. Kedua adalah buku dijual dengan harga premium (lebih mahal dibandingkan buku biasa). Premium Meski mahal tetapi laku karena menyesuaikan dengan kebutuhan pembaca. Contoh penerbit premium adalah Almahira yang harganya menengah ke atas seperti alquran, buku keagamaan. Ada pasarnya meski harga mahal. Harga buku bisa dijual lebih mahal jika mempunyai nilai tambah dibandingkan dengan buku-buku yang lain. Misalnya hard cover, ditambah bonus-bonus voucher seminar.
3. Strategi Distribusi
Dua jenis distribusi
1. Distribusi tradisional. Distribusi tradisional adalah melalui toko-toko buku, baik toko-toko buku jaringan nasional maupun toko buku lokal.
2. Distribusi non tradisional, di antaranya adalah melalui a. MLM (Multilevel Marketing) buku dijual oleh agen MLM dimasukan sebagai salah satu produk b. Melalui Penjualan Langsung, baik door to door, maupun lewat online. . c. Melalui Marketplace/e-Commerce (Lazada, Bukalapak, Tokopedia, Shopee, dll).
4. Strategi Promosi
Program promosi bisa dilakukan oleh penerbit maupun penulis. Beberapa program promosi yang bisa dilakukan.
(1). Launching buku. Program untuk meluncurkan buku baru. Bisa di aula, masjid, lembaga pendidikan, hotel, di mana saja. Yang mengadakan bisa penerbit maupun penulis. Yang membiayai launching buku siapa? Bisa penerbit, bisa penulis. Kita perlu meyakinkan penerbit kalau buku kita akan laku, karena itulah mereka perlu menyelenggarakan program launching buku. Kalau di Gramedia, di toko-toko buku mereka ada tempat untuk launching buku. Kita bisa memanfaatkan tempat ini. Jadi kita promosikan acaranya, tempatnya di toko buku Gramedia.
(2). Bedah Buku.
Bedah buku adalah acara diskusi untuk membedah isi buku kita. Bedah buku ini bisa secara online maupun offline. Offline artinya kita menyelenggarakan bisa bekerjasama dengan berbagai lembaga. Lembaga pendidikan, perpustakaan, majlis taklim, masjid, dan sebagainya. Pokoknya, di semua tempat dan situasi yang memungkinkan, kita tawarkan bedah buku. Apalagi sekarang ini eranya digital. Bukan berapa orang yang hadir yang penting, tetapi direkam lalu diupload di Medsos acara kita. InsyaAllah akan semakin membuat orang mengenal kita.Yang lebih mudah sekarang ini adalah bedah buku secara online. Kita undang orang-orang untuk ikut acara bedah buku bersama kita. Bisa di FB, IG, WA Grup, Zoom, dan sebagainya.
(3). Melakukan seminar ataupun workshop
Seminar atau workshop sesuai dengan tema buku. Buku narasumber berupa buku motivasi dan menulis. Maka saya secara berkala menyelenggarakan seminar dan diklat terkait motivasi dan menulis. Seminar atau workshop ini, pertama-tama bolehlah dilakukan gratis. Karena target kita adalah mengenalkan buku kepada para peserta. Lakukan secara kontinyu, misalnya sebulan sekali. Kalau misalnya bisa offline, laksanakan di sekolah misalnya. Kalau tidak bisa offline, lakukan secara online. Bisa via WA, Zoom, FB, IG, dan sebagainya.
(4). Membangun komunitas.
Komunitas yang dibangun adalah komunitas yang disesuaikan dengan tema buku. Kalau buku temanya motivasi, maka tuliskan buku-buku tentang motivasi. Buku tentang guru, maka bangun komunitas guru. Buku tentang menulis, bangun komunitas menulis. Buku tentang Ice Breaking, bangun komunitas Ice Breaking. Buku tentang bahasa, bangun komunitas bahasa. Komunitas membuat kita lebih dekat dengan pembaca sehingga memudahkan kita untuk menawarkan mereka dalam membeli buku.
(5). Membangun jaringan reseller.
Reseller adalah orang-orang yang mau menjualkan buku dan mendapatkan buku dari hasil yang terjual. Kita berikan 20-30 persen komisi dari harga jual. Misalnya harga jual buku kita Rp 100.000, kita kasih 20-30%, kita berikan materi-materi yang terkait buku kita, sehingga lebih mudah bagi mereka untuk menjual.Dewa Eka Prayoga, berhasil menjual 10.000 buku hanya dalam waktu 2 minggu melalui reseller. Tentu resellernya saja puluhan ribu, berbagai produk. Kalau kita sudah punya jaringan reseller, akan memudahkan kita menjual buku.
(6). Jualan di marketplace.
Buka toko di marketplace (Lazada, Shopee, Bukalapak, Tokopedia, dan sebagainya). Membuka toko di marketplace akan meluaskan promosi dan distribusi. Yang penting keberadaan kita dan buku kita ada. Itulah pentingnya ada di marketplace. Jadi kalau ada orang mencari judul buku kita, bisa ditemukan.
(7). Memanfaatkan media sosial (Medsos) untuk promosi buku.
Manfaatkan sebaik-baiknya followers dan subscriber dengan memberikan informasi tentang buku. Setiap hari buat status terkait tema buku yang di ditulis, sehingga orang semakin paham dengan buku tertentu. Tetapi, jangan setiap hari isinya jualan. Lebih banyak sharing-sharing, baru selling. Lebih banyak memberikan pengetahuan kepada para pembaca sehingga mereka merasa ada manfaat menjadi followers kita. Sharing-sharing apa saja, kalau perlu sesuai dengan kebutuhan mereka. Sehingga setiap hari, semakin lama akan semakin ada ikatan dengan pembaca. Kalau sudah begitu, akan memudahkan kita dalam proses memengaruhi pikiran orang dalam membeli buku.
Jadi, pada dasarnya kita ini memengaruhi orang agar mereka mau menjadikan buku sebagai kebutuhan utama. Dan memang, membaca akan banyak membuka wawasan, pengetahuan, dan pilihan dalam mengambil keputusan. Dengan bersama-sama membangun kebutuhan akan membaca, maka akan memudahkan dalam proses menjual buku.
Promosi bisa dilakukan oleh penerbit dan penulis, penulis harus promosi biar kenal, kalo sudah terkenal, orang akan tertarik dan akan membeli. Kenal dulu tertarik lalu beli.
Cara agar buku terkenal :
1. Launcing Buku, Buku baru kita luncurkan dimana saja, penerbit dan penulis bila kolaborasi untuk loauncing buku, agar menimbulkan orang tau
2.      
 Bedah
Buku                                                                                                                   
                 Dakukan
bedah buku di berbagai tempat, di perpustakaan kampus, daerah atau pun
perpustakaan sekolah. Bisa juga melakukan bedah buku secara online life, via
facebook atau 
Program promosi
1. Bisa dilakukan oleh penerbit
2. Bisa dilakukan penulis. Beberapa program promosi yang bisa dilakukan seorang penulis dapat dilakukan dengan memiliki memiliki beberapa keterampilan yang akan membantu proses penjualan buku,seperti a. pertama, Keterampilan berbicara yang baik di depan umum (public speaking). Terutama acara ataupun rekaman di Medsos dan YouTube, menjadi menarik bagi calon pembaca.
b. Kedua, kemampuan copywriting (membuat kata menarik untuk promosi dan penjualan). Ini salah satu keterampilan paling penting untuk menjual pada Abad 21.
c. Ketiga, pemanfaatan teknologi informasi. Bagaimana memanfaatkan media sosial seperti YouTube, WA, IG, Facebook, Zoom, Webex, Google Meet, dan sebagainya. Kita harus bisa memanfaatkan dengan baik, agar dipermudah.
              Jadikan tulisan kita dikonsumsi publik. Jadikan karya kita punya konsumen. Buku itu ilmu. Tiada ilmu yang sia-sia.                   

Keren bunda
BalasHapusMakasih Mbak
BalasHapusMantap bunda.salam semangat buat kita,salam sehat salam literasi
BalasHapusMasya Allah super lengkap tulisannya jeng menik
BalasHapus